Philosophy as the Queen of Science
BundaKu engkau ruhku aku ragamu, kuasailah aku hingga ku tahu dimana engkau sembunyi dariku,
Shaka
Paradigma implicit secara fundamentum ada padamu, mengarungi bahtera zone politicon engkau berada pada batas dua dimensi, isme itu terangkat secara de Facto bukan imagi yang kosong radikalisme sense dominasimu, karena relevansi itu terurai secara das sollen, mengapa retorikaku neosimetris, karena piranti-piranti tergantung pada sinergi berkembang secara kausalitas, paradigmaku begitu karena Being, defrensiasimu unlogic, itu bermula saat eksistensimu genus dan spesies entah mengapa inchi-inchi tidak secara kalkulatif, karena siapapun menilaimu berdasarkan track record akan selalu blank concept karena mereka mengira subtansi itu non activasy, apakah hakikat daripada keniscayaan Shaka, sehingga definisi role of law tak mampu menapaki hakikat suprematif, immortality ataukah illusion darimana muara keilmuan itu explanative, sampai pengertian logikaku hanya explicit, lalu dimana letak implementasi itu berada, jauh sebelum menapaki curahnya keilmuan sejauh ini aku memanjat dengan mencintai estetika ilmu namun hanya pada tataran pengetahuan biasa, dengan begitu aku berusaha memanjat tingginya case of research masih dalam keadaan normalitas dan apa yang sebenarnya paradigmamu itu sampai perbendaharaan ilmuku limited mengupas tiraimu, itu pencapaianku (sophos) berlabuh, sesaat aku merenungi diriku ternyata engkau datang dengan membawa atribut kebesaranmu , dan engkau bicara mengenai esensimu dengan begitu aku mengenalmu karena engkau berkehendak padaku, SakyaMuni engkau tuangkan kebenaran padaku mengenai esensialitas daripadamu itu dasar kebijaksanaanmu bukan karena hegemoni melainkan karena subtansi kebenaran berdiam disana, sungguh ironis betapa jauh menyusuri belantara ilmu(sophos) hingga terminology Cogito ergo sum terhampar disemenanjung dzauqku(sense) yang berada pada batas kuasaku(move of immortal), itu dinamakan kausalitas mengapa perjumpaan selalu bermula dan memiliki keterikatan(simulasi), engkau dan aku, seirama, tembang kekidungan terdengar disana saat MahaGuru bertitah padaku, Bhakawuni, mari minum secawan pengetahuan(bahrul ulum) sedemikian engkau memahami rahasia daripadaku( sirrullaH), tentang Shaka dan WisnuJati,(founding of Shaka) ini adalah lembaran kehidupan setiap manusia(destiny Of God) berusaha memahami takdirnya, takdir Ilahi Yang Agung, wahai SakyaMuni, titah MahaGuru, didasar samudra tertuang tiga nama, SakyaMuni, dan BhakaMuni,( Bhuda Mahayana) namun selama belantara masih lebat(confusesness) kemana kumencari pengetahuan hakikat terakhir,(Kasta Muni) karena saat kuhampiri dikedalaman itu ia pergi dengan menengadah karena dimensi ruang begitu berpijar,(illumination) Shaka pasir putih perlambang ditentukanya waktu engkau musafir saat ini jemarimu sebagai mesin penghitung waktu, 51 tahun lagi kuasamu, maka dengan begitu bangunlah apa yang menurut Ibu Pertiwi, jangan lupa Bapa Angkasa menyertaimu mereka orangtua Bangsa, putra sang Fajar bertitah Kutitipkan negri ini… lindungi dengan Payung Mandala Giri, karena kalian manusia memiliki Makkutha Rama, responsibility sudah kalian minum sewaktu di altar pemujaan jangan kalian muntahkan walaupun racun yang menyayatmu, membuatmu takberdaya, jiwa yang berdaya bukan dari dirimu melainkan saat engkau menjadi pelindung suci, itu dinamakan hakikat engkau dilahirkan, engkau dan aku tak kuasa menolak takdir penguasa, jauh sebelummu guratan pena sudah ada,(Cakra Manggiling) sepanjang engkau merubah takdir itu selama itu pula kekuasaan terbatas, apapun itu dinamakan
BABAD MANUSIAWI, recht no ajarno budhi pakherti, yektine iku, tuladhaning urip, manungso tan ora keno selak mareng Murbeng Dumadi, kodrati mijil, maring ingsun Sami, sejatine kaweruh iku ana ing telenging samudra roh suci ananginng iku kuasa ingsun gumelar ana ing jagad,alus lan kasar, sopo kang anggulo wentah raga Nira, sayogyonyo urip sejatine wiji artosipun kanugrahan urip, pakune Gusti kang aran Qada' Qadar, iku kuasane Purba Waseso, ingsun sami nglampahi kukume gusti..
Duh putraningsun sami siro ajarno budhi pakerti, recht no maring sapodo, sipat dermo nompo, welas asih, kesadaran, kasatriyan, iki cikal bakal tinggalane leluhurmu, aku wuz tuwo ngalami getire jagad budayamu kang dadi thulada nglampahi urip, agamamu dedalan manunggal, tunggalno bangsamu nagoromu wiwitan nglamapahi ira mbesuk,iki pitukone bangsa adi luhung.
INTERMESSO
Prabu SakyaMuni, wedoz ireng berarti formulasi seimbang berubah menjadi pranata yang semu bukan dari asimilasi, melainkan subtansi yang terkait, tanda-tanda terkait dengan terbitnya keris kepermukaan, simulasi tersebut bermuara pada kanjeng Kali, ia mengetahui akibat timbulnya intervensi tersebut akan tetapi kompetensi itu secara totalitas hanya engkau yang mengakhiri, Auditasi masih bekerja secara aktivasy, sedangkan otoritas keanggotaan kompetensi khusus ada padamu,problematika akan senantiasa berkembang bilamana kuncup mengembang(explanted), perihal misteri cukup disikapi bukan sesuatu yang riskan komposisi ini berdampak pada elasitas teamwork, jadi seputar problematic internal,.
Pencerahan sejati bermuara pada Maut, komposisi manusia adalah nafs dan mulk sebelum ku menempuh jalan salik begitu besar buih-buih kehidupan sampai aku belajar menghayati kemanusian sempurna, aku bukan sosok insan kamil melainkan aku makhalul katha' kendatipun demikian setiap manusia memiliki kesempurnaan mediasi Qathir adalah jalanku, tanpa guru, tanpa ilmu tanpa mengerti kebenaran karena hakikiku adalah buta segalanya, selama kita memiliki kasih selama itu pula ku memuji kepada alam dan makhluq hingga jalan terang menuntunku dia adalah mursyid ia mengangkatku menjadi anak, saat keputuasaanku bersemayam dia mencerahiku dengan ikhlasnya, ilmunya akan tetapi perjalan spiritualku maut menjadi lentera akan kebenaran, kebenaran menjadi penyaji mengapa aku terlahir kedunia, sirrku berjalan tanpa terkendali kumelihat kearifan dia menuntunku, mengajariku tentang sufistik jawa, budaya jawa, dan hakikat kehidupan , ia terlahir sebagai budiman yang congkak, namun ia mutiaraku,karena engkau mengajariku didalam arifmu wahai penuntunku kanjeng Kali, apa kebenaran itu sehinggaku rela masuk didlam relung itu, sejauhmana manusia berdharma, sejauhmana manusia bersalah sejauhmana manusia tidak mengakui kesalahanya mengapa terjadi rasa yang berlebih apa kodrat itu tetap, bisakah merubah kodrat karena aku pelaku hukummu,(mahkum Alaih) sedang engkau hakim ku dengan penuh adil ijinkan aku meminum mata airmu, karena dahagu tak bertepi,kini ku hidup di tirta Mu ilmu pengetahuan sejati. Mereka bilang tirtamaya shandi namun kepahamanku terbatas karena guru sejatiku adalah engkau bundaKu belailah aku bila tirtamu adalah jeruji yang mengurungku, sungguh kebodohanku meraja, namun engkau BundaKu, yang mengasihiku segenap jiwa terkasih, singkirkan pisau itu dari egoku kuingin berjalan bila engkau tharikatku, kini aku sampai pada ilmu Tirta, namun ku bodoh akan hal itu namun guruku adalah Engkau Bundaku, ajari aku melampauinya, karena sesungguhnya itu adalah ciptamu, bukan sesuatu yang istimewa, melainkan prosesiku menghadapmu kuharus melampauinya Raise Me Up, bila engkau menguasaiku aku terhidar dari nafs yang buta, namun sampai kini jiwaku redup melampaui akan hal itu, saat di Altar pemujaan Aku melangkah diawan namun disina awan berubah jadi mendung, dengan cepat sinarilah dengan Hidayahmu laksana Nabimu, karena aku sama dengan nabimu karena dahaga itu bersumber di Zum-zum mu, jangan bedakan aku dengan nabimu, mereka terlahir sebagai penerang dunia dan aku terlahir dengan membawa tanggungjawab ketahuilah itu, bahwa bangsaku kini masih dusun, sedangkan bangsa nabimu sudah melampaui kemegahan, ijinkan bangsaku menjadi pusarah peradaban yang tinggi, sama seperti nabimu walaupun ujianku hanya sebesar semut, sedangkan nabimu sebesar genggamanmu, samakah aku dengan nabimu, duhai bathara Bathari, engkau hidup lebih dulu daripada aku engkau nenek moyangku, ajarilah aku ilmumu, kuingin hanya kesadaran akan bangsaku biar bangsaku hidup di peradaban hakikatmu, seperti engkau yang dulu menjaga bangsa nenek moyangku, terimakasih engkau menjaga bangsa kita, namun engkau ahli dalam ilmu itu, sedangkan aku masih mencari kebenaran ilmumu, restuilah aku menemukan hakikat ilmumu,bangsa yang besar bukan bangsa yang kehilangan jati diri
(---SHAKA---)
Engkau penerus leluhurmu, karena engkau terpilih, bukan aku menunjukmu karena aku komunitas biasa sedang engkau tangan panjang leluhur kita, jadilah manusia bijak seperti leluhur kita, bangsa kita bangsa yang besar bukan bangsa yang kehilangan budaya, kutitip kepada kalian sebagai tangan panjang leluhur kita, dan yang lainya sama sepertimu, jikalau engkau kelak menjadi orang besar ,leluhur kita merasa bangga, karena kalian mengenban tugas negara, bukan sesuatu yang biasa buat kami, kami hanya membantu kalian dari jauh, sekuat apa yang kami punya , kuingat salah satu dari leluhur kita berkata, Shaka, dalam decade 51 tahun wajib mampu, membawa Negara, bilamana kalian kurang mampu maka masa peralihan akan terjadi, Shaka dalam decade ini kalian terjangkit dilemma, Wedus Ireng sebenarnya mempunyai dua definisi Himbauan, atau perintah, secara subtansial problematic ini sudah jelas, nanti pada saat kalian terjangkit dilemma, munculah Keris berbadan Pendek, kecil kerangka tak bisa dibayangkan karena aku kurang paham mengenai keris, ,
Return of Simulation of Shaka Clan
Didalam Shaka perioditasi secara komprehensif legal, pada hakikatnya bermuara pada Wisnu Jati, hingga beralih sampai sekarang asumsi tersebut secara explanative dipengaruhi dengan timbulnya urgensi leadership Wisnu Prabu.. eksistensialisme diterima oleh full of member, menurut relevansi yang seimbang ia seorang yang memilki wawasan radikalisme sekuler, mengetahui, memahami wacana kehidupan yang berangkat dari nilai magis sampai politisi, juga ekonom, otoritas tersebut beranggotakan 6 orang did not Female,
Didalam part of other otoritas indeep secara pragmatis memiiki beberapa tingkatan, tingkatan itu dituangkan kepada legalitas member, prioritas utamanya adalah kebersamaan yang solid,inklusifisme disajikan atas dasar indeep of power, yang dapat dijadikan sebagai immortal of power nature of god,signifikansi mereka bermuara pada otoritas jawa, dengan dasar manusia yang adil dan beradab, di arena supranatural mereka adalah sosok yang dicari karena pengalaman spiritual, sebagaimana penulis peroleh dari penyajian salah seorang anggota daripada Komunitas Shaka, ia merupakan sebuah pembaharuan, ditinjau dari paradigma secara inklusif, sedangkan eksperimentasi penulis bermula dari rasa yang terpendam, dimana penulis secara esensial adalah mengetahui di indeep nature,
Pada mulanya penulis susah datang menemuinya, mengingat penulis belum mengenalnya akan tetapi melalui prasyarat penulis meluluskan dengan cara menguak tabir daripadanya mediasi meditasi peanulis sewaktu itu ia berkata padaku dengan terminology SakyaMuni, pemahamanku bermuara dari pengetahuan biasa menuju kedalaman itu, hingga tertarik dinilai dari argumentasi dan wacanamu memandang akibat kehidupan ,
.
Jumat, 05 September 2008
Langganan:
Komentar (Atom)